Menu
Close
mataexpose.com

Informasi Berita Terkini dan Terbaru Hari Ini

MATRA: Gelaran Festival Adat Budaya Nusantara di Alun-Alun Semarapura Bali

MATRA: Gelaran Festival Adat Budaya Nusantara di Alun-Alun Semarapura Bali

Smallest Font
Largest Font

BALI, mataexpose.com – Bertempat di alun-alun Semarapura Klungkung Bali, Kamis 18 Agustus 2022, Masyarakat Adat Nusantara (MATRA) menggelar Festival Adat dan Budaya Nusantara Satu.

Menurut EO kegiatan, Redi Iskandar, sebanyak 40 UMKM lokal Bali ditambah dari luar Bali ikut meramaikan festival yang menghadirkan raja-raja dan Para Pangeran dari seluruh wilayah Nusantara dan sejumlah negara ini.

Matra yang dideklarasikan pada 29 Juli 2017 di Candi Borobudur silam ini bertujuan untuk melestarikan adat dan budaya yang semakin tergerus, terkikis bahkan ternodai oleh serangan pengaruh budaya-budaya luar yang semakin masif.

Dalam pada kesempatan yang bersamaan dengan momen HUT Kemerdekaan ini, Bali berkesempatan menjadi tuan rumah berkumpulnya segenap Raja, Sultan, Para pangeran, Daulat, dan para budayawan dari seluruh Nusantara dan dunia.

Hadir pada kesempatan ini diantaranya dari Minangkabau, Madura, Surakarta, Gowa, Kubu, dan Kraton-Kraton baik yang masih berdiri maupun yang sudah dihancurkan oleh Belanda.

Rangkaian acara yang melibatkan para raja, ratu dan keluarga kerajaan dari masing-masing kerajaan ini berjalan dengan sangat meriah, gemuruh masyarakat bergelora menyambut kehadiran para yang terhormat dari seluruh Nusantara dan dunia ini.

Disamping tujuan tersebut juga untuk menjalin silahturahim antara para Raja,Sultan,Pangeran,Daulat dan para budayawan antar kerajaan/keraton yang ada di nusantara untuk meningkatkan rasa persatuan kesatuan dan kecintaan terhadap NKRI dalam kebinekaan dengan terbentuknya kepengurusan MATRA (masyarakat adat nusantara) yang baru dan telah dikukuhkan pada hari kamis malam, tanggal 18 agustus 2023 di klungkung bali, dengan ANDI BAU MALIK BARAM MAMASE, SH. sebagai Ketua MATRA Periode 2022-2027, Para Raja, Sultan, Pangeran, Daulat dan para budayawan dari seluruh kerajaan/keraton serasa mendapat harapan baru untuk lebih meningkatkan harkat dan martabat serta marwah kerajaan/keraton yang ada di nusantara ini, keraton-keraton yang kurang di perhatikan oleh pemerintah setempat apalagi ada hal yang berkaitan dengan unsur politik praktis yang ada di daerah lokasi kerajaan/ keraton tersebut.

Acara yang sangat luar biasa ini harus terus dikembangkan sehingga manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat dari semua kalangan, semoga bersama ketua kita yang baru dapat membawa MATRA ini menjadi lebih baik dan lebih maju lagi apalagi saat ini telah mendapatkan dukungan penuh dari Jepang. Tutur Den Mas Agus dari Madura.

Sebenarnya di Madura sendiri itu dahulunya banyak berdiri Keraton, diantaranya, Keraton Madeggan, Keraton Plakaran di Arosbaya, Tunjung Skar Kdaton di Burneh saat ini, Keraton Sambilangan dan Keraton Wang-bawang serta Keraton Bangkalan, juga Keraton Pamellingan di Pamekasan dan Keraton Sumenep, yang kesemuanya telah dihancur-leburkan oleh Belanda kecuali Keraton Sumenep yang masih berdiri hingga saat ini walaupun para pangeran keluarga keraton hidup diluar keraton itu sendiri, Lanjut Den Mas Agus Canggah dari Panembahan Mangkuadiningrat ini.

Festival adat dan Budaya Nusantara I yang diadakan di Bali ini didukung Mangkualam Jogjakarta dan Janesia-Jepang serta dukungan fasilitas dari Pemprov. Bali dan Puri-puri seluruh pulau Bali.

Rangkaian acara pada hari kedua tampak begitu Padat sekali, acara yang dimulai sejak pukul 14.00 WITA sampai 22.30 WITA ditutup dengan penandatanganan MoU antara kerajaan-kerajaan dengan Janesia (Jepang) dalam meningkatkan dan mengembangkan Kraton-kraton dan kedatuan anggota Matra.

Red

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
Redaksi Author

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow