Menu
Close
mataexpose.com

Informasi Berita Terkini dan Terbaru Hari Ini

Ada Apa, Upaya Pemkab Cianjur Tingkatkan IPM Terkesan Masih Belum Terlaksana

Ada Apa, Upaya Pemkab Cianjur Tingkatkan IPM Terkesan Masih Belum Terlaksana

Smallest Font
Largest Font

Cianjur, mataexpose.com – Beberapa waktu yang lalu, Bupati Cianjur, Herman Suherman mengungkapkan, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang rendah telah membuat Cianjur masuk dalam lima kabupaten yang memiliki jumlah penduduk miskin ekstrem tertinggi di Jabar, sehingga berbagai cara dilakukan untuk menekan angka kemiskinan tersebut.

“Pemkab akan berupaya mengentaskan kemiskinan sekaligus meningkatkan IPM dengan berbagai cara seperti meningkatkan kualitas pendidikan hingga pertanian,” tekad Herman, Kamis (30/9/21), dikutip dari Merdeka.com.

Niat baik dan semangat dari orang nomor satu di kabupaten Cianjur untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Cianjur patut mendapatkan apresiasi dan dukungan penuh dari semua pihak.

Akan tetapi, sangat disayangkan, semangat dan tekad Bupati tersebut sepertinya tidak mampu dilaksanakan dengan baik oleh jajaran terkait di Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur.

Berdasarkan hasil investigasi dan penelusuran awak media, saat ini banyak siswa lulusan Sekolah Menengah Pertama Negeri di daerah Cianjur Selatan belum menerima ijazah yang menjadi hak mereka selama bertahun-tahun.

Menurut pengakuan dari siswa, orang tua dan masyarakat, banyak ijazah siswa lulusan SMP Negeri yang ditahan oleh pihak sekolah dengan alasan belum membayar sejumlah uang yang menjadi tunggakan.

“Ijazah SMP sudah hampir 3 tahun belum saya terima, akibat keluarga tidak sanggup membayar sejumlah uang untuk bayar tunggakan yang diminta oleh pihak sekolah”, ungkap MA belum lama ini.

Hal yang sama terkait penahanan ijazah oleh oknum-oknum di SMP Negeri juga dialami RH dan YN.

RH dan YN mengungkapkan, ijazah yang sudah seharusnya menjadi hak mereka masih ditahan oleh pihak sekolah sampai saat ini.

MA, RH dan YN, mereka semua merupakan lulusan Sekolah Menengah Pertama Negeri yang ada di Kecamatan Sindangbarang Kabupaten Cianjur Provinsi Jabar.

Kasus serupa terkait penahanan ijazah ternyata ditemukan juga di Kecamatan Cidaun yang masih masuk kawasan Cianjur Selatan.

Pihak keluarga dari siswa berinisial MAA membeberkan bahwa adiknya yang telah lulus dari salah satu Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kecamatan Cidaun, sampai saat ini belum menerima ijazah yang menjadi haknya akibat penahanan yang dilakukan oleh pihak sekolah.

“Ijazah adik saya belum bisa diambil gara-gara belum bisa iuran uang gerbang,” ungkap keluarga MAA.

Padahal menurut pengakuan mereka, saat ini adiknya sudah bersekolah di salah satu SMK swasta yang ada di Kecamatan Cidaun.

“Pihak SMK juga sering menanyakan ijazah asli SMP adik saya. Sedangkan ijazahnya kan masih ditahan, jadi bingung juga” tambah keluarga MAA

Keluarga MAA mengungkapkan, mereka sebenarnya ingin membayar uang yang diminta oleh pihak sekolah untuk menebus ijazah milik adiknya.

Akan tetapi, faktor ekonomi dan penghasilan keluarga yang tidak memungkinkan telah membuat mereka tidak sanggup menebus ijasah sang adik.

Hal senada diungkap oleh salah satu Kepala Sekolah SMK Swasta yang ada di Kecamatan Sindangbarang.

“Banyak siswa yang belajar di sekolah kami tidak bisa menunjukan ijazah asli SMP karena menurut pengakuan mereka masih ditahan oleh pihak sekolah asal,” ungkap CM.

Dia menambahkan, sekolah swasta yang dipimpinnya membebaskan semua siswa dari berbagai macam iuran termasuk tidak adanya penahanan ijazah.

“Alhamdulillah! Meskipun kami sekolah swasta yang memiliki banyak keterbatasan, kami menggratiskan biaya pendidikan termasuk pemberian baju, almamater dan kaos gratis buat siswa. Sekolah kami juga mempermudah pemberian ijazah tanpa adanya pungutan apapun yang membebani orang tua siswa,” ungkap CM tegas.

Pada peringatan Hari Ulang Tahun Jabar ke 77 yang jatuh pada 19 Agustus 2022 ini, orang tua siswa dan masyarakat Cianjur Selatan berharap tidak ada lagi peristiwa penahanan ijazah siswa oleh oknum-oknum pihak sekolah negeri baik tingkat SLTP maupun SLTA dengan alasan apapun.

Sehingga pada akhirnya tema “Jabar Juara Indonesia Juara” yang bermakna juara lahir batin sehat secara fisik dan mental, bisa disambut dan ikut dirayakan dengan gegap gempita dan sukacita juga oleh masyarakat Cianjur Selatan yang sampai saat ini masih menjadi episentrum penduduk miskin ekstrim di kawasan Cianjur dan Jabar

Arif

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
Redaksi Author

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow